Senin, 23 Maret 2009

PROPOSAL PENELITIAN KUANTI



PENGARUH PENGETAHUAN AKHLAK SISWA TERHADAP AKHLAK SISWA DI SMPN 11 PADANGSIDIMPUAN





BAB I
PENDAHULUAN



A. Latar Belakang
Tujuan Pendidikan Nasional Bangsa Indonesia adalah untuk membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, namun untuk membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa terlebih dahulu ia harus memiliki pengetahuan tentang agama, karena seseorang tidak bisa mengamalkan agama jika ia sendiri tidak mengetahui sedikitpun tentang agama yang dianutnya.
Berdasarkan kurikulum yang ditetapkan pemerintah bahwa batas/ forsi pengajaran agama Islam di sekolah umum itu hanya diberikan dua jam pelajaran setiap minggunya, jika ditelaah lebih lanjut tentang alokasi yang diberikan kepada siswa SMPN 11 Padangsidimpuan dirasakan masih sangat kurang, sementara materi-materi pelajaran agama Islam itu sangat luas.
Salah satu dari pendidikan agama Islam itu ialah akhlak atau yang disebut juga dengan adab, perilaku, perbuatan, sikap dan sopan santun. Akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah bermacam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Jadi dari defenisi tersebut bahwa apabila seseorang tidak ada pengetahuan tentang akhlak maka akan membuat ia melakukan apa saja yang muncul dalam hatinya, sehingga banyak kita lihat orang yang melakukan perbuatan di luar agama atau hukum, baik ia perkataan, perbuatan, sikap atau tingkah laku yang tidak sesuai dengan agama.
Bahwa diketahui akhlak merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan, sebagaimana yang termaktub dalam sebuah hadits Rasulullah saw :

Artinya : “ Sesungguhnya Aku diutus Allah kemuka bumi ini, untuk menyempurnakan akhlak”.
Dengan demikian untuk menyempurnakan akhlak, seseotang harus melatih diri dan membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang harus berlatih dan membiasakan diri berfikir dan berkehendak baik. Serta membeiasakan mewujudkan pemikirin dan kehendak baiknya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cxara demikian seseorang akan meraih kesempurnaan akhlak. Sebab akhlak seseorang bukanlah tindakan yang direncanakan pada saat-saat tertentu saja, namun akhlak meruipakan kebutuhan kehendak kehendak dan perbuatan yang melekat pada diri seseorang.
Teteapi kenyataannya di SMPN 11 Padangsidimpuan bahwa akhlak siswa masih jauh dari harapan apa yang diinginkan dari tujuan pendidikan agama Islam itu sendiri, yaitu untuk membentuk akhlak siswa yang berakhlak dan bermoral. Hal ini dapat dinyatakan bahwa lembaga pendidikan SMPN 11 Padangsidimpuan sulit untuk mencapai tujuan pelajatan yang diinginkan, hal ini dapat dilihat bahwa siswa SMPN 11 Padangsidimpuan kelas VIII dan IX banyak akhlak siswa yang tidak sesuai dengan norma-norma agama seperti rendahnya pengetahuan akhlak siswa, merokok, dan cabut (bolos ketika jam pelajaran).
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis berkeinginan untuk menelitinya dengan judul : “PENGARUH PENGETAHUAN AKHLAK SISWA TERHADAP AKHLAK SISWA DI SMPN 11 PADANGSIDIMPUAN”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasatkan latat belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi masalah sebgai berikut :
Rendahnya pengetahuan akhlak siswa
Kurangnya pengamalan siswa terhadap pengetahuan akhlak
banyak siswa yang ribut di kelas ketika Proses Belajar Mereka
kerangnya minat baca siswa terhadap pengetahuan akhlak
banyak siswa yang mengucapkan kata-kata yang tidak sopan
banyak siswa yang merokok
banyak siswa yang bolos yang ketika Proses Belajar Mengajar

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi mengakaji dua variabel, yaitu variabel pengetahuan akhlak (x) dan variabel akhlak siswa (y).

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
“Seberapa besarkah pengetahuan akhlak siswa terhadap pengamalan akhlak siswa di SMPN 11 Padangsidimpuan.

E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
Minat bava siswa terhadap pengetahuan akhlak
Pengetahuan akhlak siswa terhadap pengamalan akhlak siswa di SMPN 11 Padangsidimpuan

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat secara teoritis berupa pengembangan ilmu yang relevan dengan masalah penelitian ini. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat membuktikan dan memperkuat teori-teori yang telah banyak dikemukakan oleh para ahli, serta dapat memperkaya khasanah pengetahuan tentang kedua variabel yang diteliti.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat karena memberikan informasi tentang akhlak siswa serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terutama sekali bagi SMPN 11 Padangsidimpuan, hasil penelitian akan dapat menjadi sumbangan yang berarti dan sebagai bahan masukan untuk menerapka kebijakan-kebijakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan akhlak. Selain dari itu hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan bagi peneliti-peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama. Secara lebih khusus diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan perrimbangan dan masukan yang berguna bagi kepala sekolah dan guru-guru di SMPN 11 Padangsidimpuan.




BAB II
LANDASAN TEORITIS

LANDASAN TEORITIS
1. Pengertian akhlak
Kata akhlak berasal dari bahasa arab yaitu kholaqo jama’nya akhlaqo yang artinya tingkah laku, perangai, tabiat, watak, moral atau budi pekerti.
Menurut istilah akhlak adalah :

Artinya : Daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi.
Di dalam Da’iratul Ma’arif dikatakan :


“Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik”.
Prof. Dr. Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak ialah kebiasaan kehendak (Kitan al-Akhlak hlm. 15)
Di dalam Ensiklopedi Pendidikan (1976) dikatakan bahwa akhlak ialah budi pekerti, watak, kesusilaan (kesadaran etik dan moral) yaitu kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap khaliqnya dan terhadap sesama manusia.
Di dalam al-Mu’jam al-Wasit disebutkan defenisi akhlak ialah :

“Akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirnya bermacam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan”.
Sedangkan Imam Ghazali mengemukakan dalam kitabnya Ihya Ulum Al-Din bahwa akhlak ialah :

“Al-Khulq ialah sifat tertanam dalam jiwa yamg menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbganan.
Jadi pada hakikatnya akhlak adalah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran.
Apabila dari kondisi tadi timbul kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangan syari’at dan akal pikiran, maka ia dinamakan budi pekerti mulia dan sebaliknya apabila yang lahir/timbul kelakuan yang buruk, maka disebutlah budi pekerti yang tercela.

2. Pengertian Ilmu Akhlak
Di dalam kamus Al-Kautsar (Husin al-Habsyi), ilmu akhlak diartikan sebagai ilmu tatakrama. Jadi ilmu akhlak ialah ilmu yang berusaha untuk mengenal tingkah laku manusia kamudian memberi hukum/ nilai kepada perbuatan itu bahwa ia baik atau buruk sesuai dengan norma-norma akhlak dan tata susila.
Manurut Mahdi Yunus (Da’iratul Ma’arif ) yaitu :

“Ilmu akhlak ialah tentang keutamaan-keutamaan dan cara mengikutinya hingga terisi dengannya keburukan dan cara menyadarinya hingga jiwa kosong daripadanya.
Menurut Ibrahim Anis (al- Ma’jamul Wasith), yaitu :

“Ilmu akhlak ialah ilmu yang objek pembahsannya adalah tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatan manusia yang dapat disifatkan dengan baik atau buruk.
Dr. H. Hamzah Ya’qub (1983) dalam bukunya Etika Islam mengemukakan pengertian ilmu akhlak mengatakan : adapun pengertian secara terminologi yang dikemukakan oleh ulama akhlak antara lain :
- Ilmu akhlak ialah yang menentukan batas-batas antara baik dan buruk, antara terpuji dan yang tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan bathin.
- Ilmu akhlak ialah ilmu pengetahuan yang memberikan pengertian tentang baik dan buruk, ilmu yang mengajarkan pergaulan manusia dan menyatakan tujuan mereka yang terakhir dari seluruh usaha dan pekerjaan mereka, yang terakhir dari seluruh usaha dan pekerjaan mereka.

Di dalam The Encyclopedia Of Islam (1960) dirumuskan : is the science of virtues and the way how to acquire them, of vices and the way how to quard againts than (Ilmu akhlak ialah ilmu tentang kebaikan dan cara mengikutinya, tentang kejahatan dan cara untuk menghindarinya).
Dari pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa ilmu akhlak ialah ilmu yang membahas perbuatan manusia dan mengajarkan perbuatan baik yang harus dikerjakan dan perbuatan jahat yang harus dihindari dalam pergaulan dengan Tuhannya, manusia dan makhluk (alam) sekelilingnya dalam kehidupannya sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai moral.
3. Pembagian Akhlak
Secara garis besar akhlak itu dapat dikelompokkan kedalam dua bagian yaitu :
Akhlak kepada Allah
Akhlak kepada Allah berarrti mengikuti seluruh perintah yang telah disampaikan Allah SAW kepada Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW. Seluruh perintah tersebut sudah tercatat dalam al-Qur’an dan hadits.
Akhlak kepada ciptaan Allah
Akhlak terhadap ciptaan Allah meliputi segala perilaku, sikap, perbuatan, adab dan sopan santun semua ciptaan Allah yang terdiri atas ciptaan Allah yang ghaib dan ciptaan Allah yang nyata, benda hidup dan benda mati.
Dalam diktat ira suryani (107) akhlak itu terbagi atas dua yaitu :
Akhlak Mahmudah
Akhlak mahmudah aalah tingkah laku yang terpuji yang merupakan benda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Akhlak yang terpuji dilahirkan dari sifat-sifat yang terpuji. Adapun contoh dari aklak mahmudah yaitu :
cinta kepada Allah
Percaya kepada kitab-kitab Allah, rasul-rasul-Nya, hari kiamat dan takdir-Nya.
taat beribadah
senantiasa mengharapkan ridha Allah
amanah
mencintai rasulullah
patuh dan taat kepada rasul
syukur atas segala musibah dan cobaan Allah
tawadhu’ kepada Allah
jujur, menepati janji dan lain-lain.

Akhlak Madzmumah
Akhlak madzmumah adalah segala tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat, yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat. Adapun contoh akhlak madzmumah yaitu :
kufur
syirik
munafik
fasik
murtad
riya
sombong
berbohong
dengki
kikir, fitnah, boros dan dendam

4. Fungsi dan tujuan Akhlak
Secara garis besar fungsi dan tujuan akhlak bagi umat manusia adalah :
sebagai pengamalan syariat Islam
islam sebagai agama rahmatan lil’alamin telah memberikan tuntunan prilaku dan etika secara sempurna, sehingga dengan niat karena Allah SWT, pengamalan akhlak yang mulia itu insyaallah akan menjadi ibadah abgi umat Islam yang mengamalkannya.
Sebagai Idetitas
Akhlak diperuntukkan oleh Allah kepada manusia yang berakal budi karena dengan tuntunan akhlak yang mulia akan bisa membedakan antara manusia dngan hewan.
Pengatur tatanan sosial
Akhlak sebagai pengatur tatanan sosial berarti dengan pergaulan akhlak yang sudah dicontohkan oleh rasulullah saw mengukuhka bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah bisa dan lepas dari pengaruh lingkungannya. Dengan akhlak ini tatanan sosial yang terbentuk semakin memberikan makna nilai-nilai yang tidak saling merugikan.
rahmat bagi seluruh alam
akhlak sebagai rahmat seluruh alam berarti akhlak yang diperuntuk bagi manusia tidak hanya mengatur tatanan hubungan manusia dengan manusia lainnya tetapi juga hubungan antara manusia dengan makhluk-makhluk lain sehingga dan alam sekitarnya.





perlindungan diri dan hak azazi manusia (HAM)
berati dengan menjalin hubungan yang baik berdasarkan hukum dan syariat agama akan terbentuk hubungan yang saling menghargai dan saling menguntungkan. (http://muzfikri.googlepages.com/EII.html).

5. beberapa istilah akhlak
Dalam pembahasan akhlak atau ilmu akhlak ada beberapa istilah yang sering digubnakan ubntuk emngatakan akhlak atau ilmu akhlak, yaitu :
a. etika
etika berasala dari bahasa Yunani “Ethos” yang berati adat kebiasaan, di dalam ensiklopedi penidiakan diterangkan bahwa etika adalah filsafat tentang nilai, kesusilaan tentang baik dan buruk. Sedangkan di dalam new masters pictorial encyclopedia di katakan : elchis is the science of moral philosophy concerned not with fact, but with values, not with the character of, but the ideal of human conduct. (etika ialah ilmu tentang filsafat moral, tidak mengenai fakta, tetapi tentang nilai-nilai tidak mengenai sifat tindakan manusia, tetapi tentang idenya.
Di dalam dictioary of education (1973) : ethics, the study of human behaviour not only to find the trurh of things as they are but also to enquire into the worth or googness of human action (etika ialah ilmu tentang tingkah laku manusia, tidak hanya menentukan kebenarannya sebagaimana adanaya, tetapi juga menyelidiki manfaat atau kebaikan dari seluruh tingkah laku menusia).
Dari beberapa pengertian dia tas dpat disimpulkan bahwa “etika ialah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbutan manusia sejauh yang dapt diketahui oleh akal pikiran.
b. Moral.
Menurut kamus ilmu bahasa indonesia (Nururddin, 2001) moral berarti ajaran baik, buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya, akhlak, budi pekerti dan susila.
Menurut Immanuel Kant (Magnis Suseno, 1992) moralitas adalah hal keyakinan dan sikap batin dan bukan hal sekedar penyesuaian dengan aturan dari luar, baik itu aturan hukum negara, agama atau adat istiadat.
Salah satu pengertian moral yang disebutkan di dalam ensiklopedi pendidikan adalah “nilai dasar dalam masyarakat untuk memilih antara nilai hidup (moral), juga adat istiadat yang menjadi dasar untuk menentukan baik/ buruk.
Tarumingkeng (2001) menerangkan beberapa jenis moral yang dikutip dari berbagai sumber di internet (Tinjauan Ensiklopedi Filsafat), antara lain :
Moral relism (moral berdasarkan kondisi yang nyata/realita)
moral luck (moral yang dipengaruhi oleh faktor keberuntungan).
moral Relativism (moral yang bersifat relativ)
Moral relational (moral berdasarkan penggunaan akals ehat atau perosedur rasional)
Moral Pesnonhood (moral yang ditentukan berdasarkan kesadaran, perasaan dan tindak pribadi atau merupakan bagian dari moral masyarakat)
moral scepticism (moral yang menunjukkan sikap ragu-ragu karena tidak membeikan penilaian berdasarkan pengetahuan. (http://tumoutou.net3_sem1_012/ke5_012.htm)

persamaan antara akhlak, etika dan moral, yaitu menentukan hukum/ nilai perbuatan manusia dengan keputusan baik atau buruk. Sedangkan perbedaannya terletak pada tolak ukurnya masing-masing, dimana ilmu akhlak dalam menilai perbuatan manusia dengan tolak ukur ajaran Al-Qur’an dan Sunnah, etika dengan pertimbangan akal pikiran dan moral dengan adat kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat.
Kesusilaan
Kesusilaan berasal dari kata susila yang berawalan su dan berakhitan an. Susila berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu su dan sila, su berarti baik, bagus dan sila berarti dasar, prinsip, peraturan hidup atau norma.
Di dalam kamus bahasa Indonesia dikatakan, susila berarti sopan, beradab, baik budi bahasanya. Dan kesusilaan sama dengan kesopanan, ini menunjukkan bahwa kesusilaan bermaksud membimbing manusia agar hidup sesuai dengan norma-norma tata susila.

Penelitian yang Relevan
Berdasarkan telaah pustaka yang dilakukan, berikut ini dikemukakan beberapa penelitian yang ada kaitannya dengan variabel-variabel penelitian yang akan dilakukan.
Manajemen Pendidikan Akhlak dalam Mengantisipasi Dekadensi Moral Siswa (Studi Kasus SMAN 1 dan SMA Piri 2 YK/ 2005.
Pengaruh Pendidikan Akhlak Mulia Terhadap Pelaksanaan Ibadah Sholat Siswa ‘Studi Kasus di SLTP Negeri 1 Dlingo Bantul”.
Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Peningkatan Akhlak Siswa (Studi Kasus Pembinaan Siswa SMP Negeri 2 Giriwoyo).

Kerangka Berfikir
Berikut ini dikemukakan hubungan dari dua variabel penelitian, yaitu hubungan antara pengetahuan akhlak dengan pengamalan akhlak siswa.
Pengetahuan akhlak ialah ilmu yang membahas perbuatan manusia dan mengajarkan perbuatan baik yang harus dikerjakan dan perbuatan jahat yang harus dihindari dalam pergaulan dengan Tuhan, manusia dan makhluk (alam) sekelilingnya dalam kehidupannya sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai moral.
Apabila ilmu akhlak ini diberikan/ diajarkan kepada seseorang (siswa) maka ia akans selalu dekat kepada Allah dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya, orang yang dibekali dengan pengetahuan akhlak maka ia akan senantiasa berbuata baik, jujur, ramah, adil dan tidak mengerjakan hal-hal yang dilarang oleh agama. Begitu juga sebaliknya, apabila seseorang itu (siswa) tidak dibekali pengetahuan akhlak atau kurang perhatian kepadanya maka ia akan selalu mengerjakan apa yang dilarang oleh agama, dan dapat merisak ketenangan lingkungan, baik di keluarga maupun di masyarakat.

Pengajuan Hipotesis
Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan penelitian dan kerangka berfikir yang dikemukakan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Pengetahuan akhlak terhadap Akhlak Siswa SMPN 11 Padangsidimpuan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada SMPN 11 Padangsidimpuan. Penentuan lokasi ini berdasarkan atas pertimbangan kemudahan, keterbatasan dana dan tenaga yang tersedia dalam penelitian ini. Sujek penelitian ini adalah siswa SMPN 11 Padangsidimpuan.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik statistik yang bersifat deskriftif dan inferensial untuk deskriftif menggunakan teknik persentase, mean dan standar deviase. Sedangkan untuk inferensial menggunakan korelasi dan regresi, yaitu untuk melihat hubungan dan kontribusi variabel X dengan variabel Y.
Penelitian deskriftif menggambarkan fakta-fakta apa adanya. Fakta ini diteliti untuk melihat bagaimana pengalaman akhlak siswa SMPN 11 Padangsidimpuan dan apakah terdapat korelasi yang signifikan, maka untuk melihat berapa besar hubungannya digunakan regresi.

C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII dan IX SMPN 11 Padangsidimpuan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan terdapat jumlah populasi 245 orang.

2. Sampel
Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan rumus Suharsimi Arikunto. Suharsimi mengambil sampel apabila populasi di bawah 100 maka diambil semua, namun apabila populasi lebih dari 100 maka sampelnya 10-15 % atau 20-25 %..
Keadaan populasi siswa SMPN 11 padangsidimpuan
No
Kelas
Jumlah
1
Kelas VIII
118
2
Kelas IX
127
Jumlah
245

Jadi untuk menentukan sampel dari penelitian ini yaitu :
10 X 245 : 25
100

Maka sampel dari penelitian ini yaitu 25 orang dari 245 populasi

D. Defenisi Operasional
Defenisis operasional kedua variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Pengetahuan Akhlak
Pengetahuan akhlak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan akhlak dan pengalaman akhlak. Indikator pengetahuan akhlk ini adalah tentang : a) penyampaiannya, materinya, prilaku siswa.

2. Pengamalan Akhlak.
Pengamalan akhlak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengamalan akhlak siswa terhadap pengetahuan akhlak yang diajarkan di sekolah. Terlaksana atau tidaknya akhlak siswa ini terdisi dari prilaku-prilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku tersebut dapat berupa perbuatan/ perkataan, tingkah laku dalam kehidupannya sehari-hari.

E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner yang disusun menurut pola skala likert dengan 4 alternatif jawaban yaitu : Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Setuju, Dan Sangat Setuju. Untuk butir pertanyaan yang bersifat positif, jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1, Tidak Setuju 2, Setuju 3, Sangat Setuju 4.
Untuk butir pertanyaan yang negatif, jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 4, Setuju 3, tidak Setuju 2, dan Sangat Setuju 1.

F. Teknik Pengumpulan Data
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : pertama-tama sekali diurus surat izin melakukan penelitian ke SMPN 11 Padangsidimpuan. Setelah memperoleh surat izin terseebut, peneliti langsung menghbungi para siswa yang dijadikan sampel penelitian. Penulis menemui respon secara langsung dan menyerahkan instrumen untuk di isi.

G. Analisis Data
Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan berbagai teknik statistik. Analisis data dilakukan dengan bantuan program komputer untuk pengujian-pengujian sebagai berikut :
1. Pengujian Persyaratan Analisis
a. Dua variabel yang dikorelasikan terdiri dari variabel interval atau ratio.
b. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk memeriksa apakah data populsi distribusi normal atau tidak. Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah pemakaian teknik analisis cocok dipergunakan untuk data penelitian ini. Uji normalitas menggunakan teknik kolkogorof-smornov.
2. Pengujian Hipotesis
a. Hipotesis 1 diuji dengan teknik korelasi sederhana Product moment oleh Person
b. Hipotesis 2 diuji dengan teknik korelasi ganda
c. Korelasi Persial. Perhitungan ini dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara variabel X dengan Y dalam keadaan tersebut.

1 komentar:

  1. saya lagi cari bahan-bahan untuk pembuatan skripsi tentang akhlak, bisa dicarikan ntar aku kopi dari blog anda, eh aku tadi copypaste loh...minta ijin dulu, tapi kok gak ada DAFTAR PUSTAKAnya...?? kemana, biar lengkap diikutsertakan jadi aku gak bingung...trims

    BalasHapus